Humas.DPRD – Sabtu 3 September 2022, Ketua DPRD Banjarnegara Ismawan Setya Handoko,SE beserta Istri menghadiri acara Ruwat Rambut Gembel pada gelaran kegiatan Dieng Culture Festival (DCF) ke XIII tahun 2022. Gelaran Dieng Culture Festival (DCF) tahun 2022 dengan mengusung tema Return of Light ini resmi dibuka oleh Pj Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto, pada jumat (2/9) di lapangan Candi Arjuna Dieng, Banjarnegara.
Dieng Culture Festival kembali digelar secara meriah setelah beberapa tahun sebelumnya digelar secara sederhana lantaran pandemi Covid-19. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari yakni mulai tanggal 2 hingga 4 September 2022 dengan berbagai kegiatan.
Acara inti pada acara Dieng Culture Festival ini adalah Ruwat Rambut Gembel atau pemotongan rambut gimbal pada anak bajang (sebutan untuk anak berambut gembel). Sebanyak 15 anak menjalani prosesi pencukuran rambut gimbal atau rambut gembel di kompleks Candi Arjuna, Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara. Ritual pencukuran merupakan suatu tradisi ruwatan yang dipercayai dapat menjauhkan dari marabahaya serta memohon perlindungan dari Sang Pencipta.
Sebelum prosesi pemotongan rambut gembel, 15 anak bajang tersebut diarak dari kantor kepala desa Dieng Kulon hingga Gerbang Candi Arjuna dengan kereta kencana dalam kirab budaya yang di pimpin oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Kemudian dilakukan prosesi jamasan, yakni anak bajang diperciki air suci dari 7 mata air Dieng. Setelah itu mereka diruwat dengan cara dipotong rambutnya.
Pada kegiatan tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan sambutan singkat. Dia menyampaikan prosesi potong rambut gimbal merupakan salah datu daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke DCF. “Potong rambut gimbal ini selalu menarik untuk disaksikan, yang unik adalah permintaan unik dari anak-anak yang dipotong rambutnya,” ungkapnya
Pada pemotongan rambut kali ini, ada anak bajang yang hanya meminta dua ekor meri atau anak bebek. Menurut Ganjar, itulah imajinasi anak-anak, jika itu permintaan harus dikasih agar anak senang. “Orang tua harus mengerti, tidak selalu kemewahan. Ini menjadi cerminan orang tua bagaimana peduli dan mencintai anaknya,” tuturnya
Ganjar juga mengapresiasi kegiatan DCF yang kembali dilaksanakan secara langsung. Antusias masyarakat untuk menyaksikan gelaran tersebut sangatlah besar, lanjutnya. Terbukti, DCF tidak hanya dikunjungi wisatawan asal Jawa Tengah saja, ada juga yang dari luar Jawa bahkan wisatawan mancanegara.
Penyelenggaraan tradisi pemotongan rambut gembel pada gelaran Dieng Culture Festival tahun ini merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah pelaksanaannya, sehingga berkat hal ini Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan untuk jumlah pemotongan rambut gembel terbanyak.
Direktur Event Daerah Kemenparekraf, Reza Pahlevi pada kesempatan lain mengatakan, bahwa DCF sudah masuk menjadi 110 Kharisma Even Nusantara yang sudah diakui secara nasional. “Kita lihat bersama sudah sejak 2010 sampai hari ini, DCF berhasil dilaksanakan secara konsisten dan menjadi magnet untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke kawasan Dataran Tinggi Dieng ini,” katanya.
Foto kegiatan :